Kaum Muslimin di Aleppo serta penjuru bumi lainnya sedang diuji. Rezim zhalim serta musuh-musuh Islam menyatu dalam menghancurkan kaum Muslimin. Serangan bom hawa selalu dilancarkan sampai tiada satu juga lokasi untuk berteduh.
Semua yang bernama makhluk hidup jadi korban. Anak-anak kecil yang tidak bersalah juga harus menanggung akibatnya. Mereka tidak miliki imajinasi untuk pikirkan makan apa di mana. Sebab untuk beranjak dari tempat berdiri saja sangat menakutkan, namun tidak beranjak berarti menunggu ajal yang tiba sekonyong-konyong tanpa ada belas kasih.
Aleppo. Sejatinya adalah negeri yang terpilih. Bila kita disini tidak dapat meyakinkan mati dalam kondisi iman selayak apa, di Aleppo kesempatan memperoleh syahadah terbuka sangat lebar. Pintu-pintu surga terbuka disana, dimana-mana. Aroma wanginya tidak kuasa tidak diterima, semerbak, serta mengalir di seluruh indra mereka yang beriman.
Namun, ada mereka yang tetap tak yakin. Mereka berasumsi duka di Aleppo hoax belaka. Mirisnya, mereka yaitu Muslim juga. Mereka satu badan, namun mengapa pernah tertawa serta mencela waktu ada sisi badan lain yang terluka?
Saksikanlah tayangan ini. Dengan iman serta dzikir. Lantas lihatlah apa yang berlangsung pada dirimu. Bila tiada tangis atau rasa sedih yang menyeruak, terbuat dari apakah hatimu? Masihkah layak jadi Muslim bila tidak ada kepedulian pada sesama aqidah? Tarbawia/Om Pir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar