Selasa, 20 Desember 2016

SUBHANALLAH...!!! MENGEJUTKAN....!!! Rekayasa Terselubung Kepentingan SARA Tergambar dalam Uang Rupiah Baru ?



Rahman Sabon Nama pengamat politik senior Minggu 18 Desember 2016 mempertanyakan 12 nama tokoh nasional yang dikira pahlawan hingga berwajah bakal terpampang pada design duit rupiah baru.


Bank Indonesia yang di beri otoritas sesuai sama Undang Undang No. 7 th. 2001sebagai satu2nya instansi yang berwenang menerbitkan duit, peredaran serta pencabutan/penarikan mata duit rupiah. Sebagai alat ganti resmi untuk orang-orang Indonesia ataupun dunia, hingga jadi pertanyaan kelihatannya ada rekayasa kebutuhan Sara pada nama nama itu. Apakah lantaran gambar rupiah yang sekarang ini dipakai diianggap tak wewakili kebutuhan Sara serta kebhinekaan hingga NKRI rapuh..?

Berkaitan dengan hal semacam ini saya menghimbau supaya anda pemangku kebutuhan harusnya berpikir jauh kedepan untuk persatuan serta kesatuan bangsa dalam kebhinekaan, janganlah berfikiran picik menginginkan sebagian besar toleransi namun kita sendiri yg tidak toleransi. jadi satu pertanyaan siapa yang mengusulkan lantaran muka yang terpampang di duit rupiah itu harusnya benar benar pahlawan.

Apa persyaratan jadikan Tjut Meutia diambil sebagai pahlawan, yang kepahlawanannya tak terlihat apabila di banding dengan Tjut Nyakdien atau Laksamana Malahayati seseorang perempuan Aceh berusia 16 th. dengan cara heroik memimpin Armada Perang Angkatan Laut menaklukkan Belanda serta Belanda tak dapat menaklukkannya.

IMG-20161218-WA0084-696x435

Rahman Sabon



Juga Frans Kaisepo setahu saya dia bukanlah pahlawan, apa layanan kepahlawanannya, bila cuma untuk mengakomodir kebutuhan politik orang Papua, menurut saya dengan gambar orang-orang Papua dalam duit rupiah baru sdh cukup.

Yang lucu lagi yaitu nama TB. Simatupang di mana kepahlawanannya …? orang yang tidur di rumah dibunuh oleh gerakan PKI serta jadi pahlawan, mengapa bukanlah Ahmad Yani sebagai pahlawan revolusi atau Ade Irma Nasution. Bila untuk mewakili kebutuhan politik orang Batak mengapa tak Jendral Besar Abdul Haris Nasution..? Dia jendral besar bintang lima yang disegani dunia serta buku karangannya mengenai perang gerilya dipakai serta tips tentara Amerika serta Barat.. atau mengapa bukanlah Tuanku Imam Bonjol. ini aneh bin ajaib persyaratan pahlawannya di mana.

Tokoh Islam Idham Khalid bekas Ketua DPR/MPR bekas Ketua Umum PB NU apakah beliau pahlawan..? pantas dipertanyakan mengapa bukanlah KH. Hasyim Asyari atau KH. Ahmad Dahlan,..? jadi menurut saya kriterianya mesti terang serta harusnya benar benar pahlawan atas kemerdekaan negeri ini.
Yang bikin saya lebih bingung lagi yaitu nama Herman Yohanes bekas rektor Kampus Gajahmada asal Nusa Tenggara Timur (NTT), siapa yang berikan gelar pahlawan kepadanya serta pahlawan apa, yang benar benar pahlawan dari NTT yang mengusir Belanda serta Portugis dari tanah NTT ke Timor Leste yaitu pahlawan Ratu Loli dengan gelar Kapitan Lingga Ratu Loli (nama Ratu Loli bukanlah suku Ratu Loli) dari Adonara, NTT.

Sebagai pakar perang dari NTT disuruh oleh Kerajaan Buton Bau-Bau Sulawesi, ditunjuk sebagai panglima perang Angkatan Laut mengusir Belanda di Kerajaan Lingga Kep. Riau hingga bergelar Kapitan Lingga, jadi mengapa mesti Prof. Herman Johanes….? Juga nama Husni Thamrin tokoh teater/seniman Betawi, mengapa bukanlah Pangeran Jayakarta.

Serta I Gusti Ketut Pudja dari Bali, dalam pelajaran histori saat masihlah di bangku Sekolah Basic ataupun Sekolah Menengah Pertama saya tak temukan nama ini apakah dia tokoh atau pahlawan bagian apa, jadi menurut saya semestinya orang Bali yang mempunyai layanan yang sudah dirasa faedahnya baik oleh orang-orang Indonesia ataupun dunia yaitu penemu Konstruksi Cakar Ayam.

Mengapa Sri Sultan Hamengkubowono IX tak terdaftar dalam duit rupiah baru, walau sebenarnya tanpa ada Sri Sultan serta Kerajaan Mataram Yogjakarta belum pasti Indonesia merdeka.

Rahman Sabon Nama mengingatkan pada pemerintah supaya janganlah ada rekayasa terselubung berkaitan 12 muka tokoh nasional serta pahlawan yang berwajah terpampang pada duit rupiah baru 2016 lantaran rakyat tak bodoh. repelita

Capture

Tidak ada komentar:

Posting Komentar